Cute Snake

Sunday, 7 April 2013

Fakta tentang Ular



Banyak orang memiliki persepsi yang salah mengenai Ular, sehingga cenderung memusuhi mereka. Untuk bisa menghindari bahaya ular mengenal fakta-fakta tentang ular adalah hal yang sangat berguna. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang ular :



  1.     Ular tidak memiliki daun telinga, mereka mendengar dengan merasakan getaran udara melalui organ yang dinamakan Membran Tymphani. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada dasarnya ular itu tidak bisa mendengar suara kita.
  2.     Kulit Ular itu kering, tidak berlendir. Ular tidak memiliki kelenjar keringat dibawah kulitnya seperti manusia.
  3. Penglihatan ular tidak begitu jelas.
  4.  Ular sangat sensitif dengan gerakan. Karena ular tidak bisa mendengar dan penglihatannya tidak terlalu tajam, maka dia akan sangat sensitive dengan gerakan sekecil apapun.
  5.  Hidung ular hanya digunakan untuk bernafas, sedangkan sebagai indra penciuman, ular menggunakan organ yang dinamakan organ Jacobson, yang terletak dilangit-langit mulutnya.
  6.  Lidah ular bercabang. Bentuk lidah yang bercabang ini sangat berguna untuk mencari informasi melalui partikel udara yang ada disekitarnya yang kemudian diteruskan ke organ Jacobson. Itu makanya kenapa lidah ular sering menjulur, agar mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
  7. Ular merupakan hewan berdarah dingin (eksotermal), artinya tidak bisa menghasilkan panas tubuhnya sendiri, melainkan dari lingkungannya.
  8.  Ular tidak takut dengan garam. Karena ular bukan termasuk kedalam hewan moluska (berlendir), maka garam tidak dapat mengusir ular seketika.
Anatomy Ular


Sekilas tentang Biologi dan Ekologi Ular

Tipe Gigi Ular

Gigi ular berjumlah banyak dan condong ke dalam sehingga ular tidak mengunyah mangsanya melainkan menelan mangsanya. Berdasarkan tipe giginya, ular dibedakan menjadi 4 :

  1.  Aglypha, tidak memiliki taring bisa. Contohnya adalah ular lanang sapi (Coelognathus radiatus), Ular sanca batik (Phython reticulatus), Ular kayu / koros (Ptyas korros)
  2. Ophistoglypha, memiliki taring bisa agak dibelakang / tengah. Contohnya adalah ular cincin mas (Boiga dendrophila), Ular kadut (Homalopsis buccata)
  3. Proteroglypha, memiliki taring bisa didepan. Contohnya adalah ular kobra (Naja sputatrix), King Kobra (Ophiophagus hanna), Ular cabe (Calliophis bivirgatus)
  4. Solenoglypha, memiliki taring bisa yang panjang dan dapat dilipat. Contohnya adalah Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma), Ular Hijau ekor merah (Cryptelytrops albolabris)
tipe gigi ular

Makanan dan Cara Memangsa


Semua jenis ular adalah Karnivora atau pemakan daging. Jenis makanan yang mereka makan antara lain : insekta, ikan, amphibi, unggas, reptile kecil, amfibi, mamalia kecil sampai mamalia besar; bahkan ada beberapa jenis ular yang memakan ular juga. Jenis makanan ini tergantung dari jenis ular dan habitatnya.

Ular dapat memangsa kurang lebih 1-10 kali lipat besar kepalanya. Hal tersebut dikarenakan ular memiliki struktur rahang yang berbentuk segi empat (quadrate bone), dan disambung oleh ligamen (otot) yang sangat elastis, sehingga mulutnya dapat membuka kurang lebih 150°.

Habitat Ular

Secara umum ular adalah satwa yang tidak bersarang/ tidak menetap tinggalnya (nomaden), dia akan berpindah-pindah tempat bergantung pada kebutuhan akan makanan, temperatur tubuh, menyelamatkan diri dari predator / ancaman lain. Ular di Indonesia berdasarkan habitatnya dibagi menjadi 4, yaitu :

 

  1.    Arboreal, hidup di pohon.
  2.     Teristerial, hidup di daratan
  3.     Semi Aquatic, semi perairan seperti sawah, rawa, sungai
  4.     Aquatic, hidup di air. Ular air yang sebenarnya adalah ular laut.

Aktifitas

Ular ada yang beraktifitas di malam hari (nocturnal) , siang hari (diurnal), atau kedua-duanya (nocturnal dan diurnal). Aktifitas mereka ini akan sangat mempengaruhi sensitifitas pada beberapa indra khususnya penglihatan. Selain dari waktu aktifitas mereka, biasanya ular terlihat sedang beristirahat.

Indra Ular

Ular, bergantung jenisnya, memiliki penglihatan yang berbeda-beda. Seperti ular pucuk (Ahaetulla prasina), yang memiliki binocular vision, sehingga dapat memperkirakan jarak mangsa dengan sangat akurat, tapi lain halnya dengan Ular Kisi/kawat (Ramphotyphlops braminus) yang tidak memiliki bola mata, kadang disebut juga ular buta.

Indra pendengaran ular juga sangat kurang, banyak peneliti selama ini menyebutnya tuli, walaupun beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa King Kobra (Ophiophagus hannah) di indikasikan dapat menangkap beberapa bentuk suara melalui getaran udara. Kebanyakan ular mengandalkan getaran udara melalui organ yang disebut membran timpani yang terletak di antara kepala dan leher.

Pada beberapa famili , ular memiliki Indra penciuman yang sangat baik yang sangat berperan dalam membantu mencari mangsa dan mendeteksi bau dari spesies yang sama, terutama pada musim kawin. Pada jenis pit viper seperti Ular hijau ekor merah (Cryptelytrops albolabris), mereka memiliki “Pit” yang terletak diantara mata dan lubang hidung. Selain itu ular piton juga memiliki “pit” yang terletak dibagian bibirnya. Fungsi “pit” sendiri adalah untuk mendeteksi panas tubuh dari mangsa endotermik dalam kegelapan.
Indra lain yang sangat berperan dalam kehidupan ular adalah organ Jacobson yang terletak pada langit-langit mulut. Ular akan menjulurkan lidah cabang nya untuk mendapatkan informasi dari lingkungan sekitarnya, termasuk kemungkinan adanya mangsa dan predator dan setelah itu informasi ini akan diproses oleh organ Jacobson tadi.

Hubungan sosial Ular

Ular adalah hewan yang solitaire, yang artinya mereka lebih suka melakukan segala halnya sendiri. Mereka bukan satwa yang berkelompok seperti beberapa satwa mamalia. Kebanyakan ular akan meninggalkan anak-anaknya setelah mereka bertelur / melahirkan. Sehingga dari sejak lahir ular akan mengandalkan instingnya untuk berburu.

Reproduksi Ular

Hampir semua ular bereproduksi dengan cara seksual. Beberapa jenis ular bereproduksi dengan bertelur (ovipar), sementara yang lainnya bereproduksi dengan bertelur-beranak (ovovivipar). Jumlah anak mereka dalam satu kali bereproduksi juga berbeda-beda dari mulai satu hingga ratusan, bergantung jenis ularnya.
Bisa Ular

Bisa sebenarnya merupakan protein yang di produksi oleh kelenjar bisa yang berada di dalam kepala ular. Pada kelenjar bisa terdapat saluran yang menghubungkan ke taring bisa yang memiliki lubang pada ujung bawahnya. Khusus pada jenis Naja (ular Kobra) lubang saluran bisanya berada di ujung bagian depan gigi taring, sehingga ular-ular jenis ini dapat menyemburkan/menyemprotkan bisanya.

Kelenjar bisa ini sama dengan kelenjar ludah pada manusia. Bisa pada ular berfungsi selain sebagai senjata untuk membunuh musuhnya, juga membantu sistem pencernaan.

No comments:

Post a Comment